Dark Lyrics
SUBMIT LYRICS LINKS METAL LYRICS - CURRENTLY 13 800+ ALBUMS FROM 4500+ BANDS
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ#

RESTLESS LYRICS

1. Sangsakala Perang


[Instrumental]



2. Hitam Hatimu


Mimpiku semakin meninggi
Anganku semakin menjauh
Gelisah hati gelisah jiwa
Tenggelam dalam hasratku

Kulangkahkan kakiku yang letih
Menapak semu tak terlihat
Bayangan kelam sisi hatimu
Selalu terlihat dalam benakku

Diruang gelap hitam hatimu
Kuterjerat mimpi indahmu
Terlelap diuntaian rasa
Hatiku tak pernah kau sentuh

Karena kisah kehidupanku
Hanyalah seserpih mimpi pedih
Tapi cintaku seperti matahari
Yang selalu merambah hari


3. Hariku Lebih Hitam Dari Gelapnya Malam


Jiwa bathilku tlah datang mengubur hati
Kebenaran yang hakiki semakin hancur
Dan terbentuklah keangkuhan jiwa
Menjebak diantara ada dan tiada

Tlah kepersembahkan padamu matahari
Semua amarah...semua nista yang hitam
Hingga aku terjatuh dalam genggaman murka
Tertunduk lusuh di akhir kepenatan

Teranglah langitku
Senyumlah oh tanahku
Kutahu kau tlah jemu
Hariku tlah berlalu
Beri aku keheningan

Teranglah langitku
Senyumlah oh tanahku
Kutahu kau tlah jemu
Hariku tlah berlalu
Beri aku keheningan
Beri aku kedamaian


4. Yang Terlupa


Terusir dikeheningan malam
Hancurkan segala yang telah kurasa
Terbuai didalam kesombongan
Musnahkan segala yang telah kugenggam

Benci keluarkan amarah
Dendam munculah murka
Resah bangkitkan sedih
Sesal datangkan siksa

Terbaring ditanah kenistaan
Mengharap cahaya bulan menari
Tersiksa didalam diri ini
Sunyiku menjadi kepedihan

Api jadikanlah air
Nista datangkan ridhomu
Malam berikan sinarmu
Angin temani diriku

Kuberlari dari semua dosa
Yang terbungkus kabut kehinaan
Kuhampiri semua ridhomu
Kupasrahkan lahir bathinku

Terbaring ditanah kenistaan
Mengharap cahaya bulan menari
Tersiksa didalam diri ini
Sunyiku menjadi kepedihan

Api jadikanlah air
Nista datangkan ridhomu
Malam berikan sinarmu
Angin temani diriku


5. Tanah Kebencian


Raja segala raja kebengisan
Tlah datang kuasai jiwa yang gelap
Dusta dari segala yang nyata
Tlah lahir tumbuhkan kebencian

Tanah yang damai kini hancur
Oleh nada nyanyian kematian
Wajah-wajah murung sang penghuni
Lapisi lumuran darah sesal

Kehancuran di pelupuk mata
Diatas tanah terbungkus nista
Hancurkan dinding suci tersisa
Sertai jerit jiwa yang bimbang

Dunia gelap terasa dingin
Saksikan ajal yang sia-sia
Mungkinkah Tuhan telah murka
Saksikan jiwa terbungkus dosa

Ditanah kebencian ini
Ditutupi wajah gelisah
Hancurkan semua harapan
Terkukung tak bertepi

Ditanah kebencian ini
Hanyalah ada kesombongan diri
Akhiri semua mimpi
Yang hampir terlahir

Mungkinkah ini akhir dari waktu kita sebagai manusia
Atau para iblis sedang berpesta didalam keangkuhan jiwa
Menghiasi ruang hati manusia
Yang sudah terlalu menyempit
Menutup cahaya mentari
Yang mungkin tak pernah bersinar
Tak pernah bersinar

Aku berdiri ditanah yang penuh darah
Mendengar jeritan arwah-arwah
Yang tak tahu harus pergi kemana
Mencari tempat yang tak pernah ada


6. Azzahra


[Instrumental]



7. Kau Yang Menatap


Seorang manusia mencari jalan hidupnya
Mematahkan langit menciumi tanah lahir
Kau adalah budak kemunafikan
Tatkala benar salah dan salah benar

Kau adalah jelmaan patung pendusta
Tatkala kebenaran adalah kebathilan
Ketika kebathilan adalah kebenaran
Menutupi jiwamu yang mulai rapuh

Hitam jiwamu dan kau tak mampu mengubahnya menjadi putih gelap hatiku
Berhari-hari kutelusuri dan kunikmati keindahan duniamu
Aku disini tertunduk padamu
Aku disini menjadi budakmu
Keangkuhan yang dulu tlah habis
Kesombongan yang kokoh tlah sirna
Menghilang ...

Seorang manusia mencari jalan hidupnya
Mematahkan langit menciumi tanah lahir
Kau adalah budak kemunafikan
Tatkala benar salah dan salah benar

Kau adalah jelmaan patung pendusta
Tatkala kebenaran adalah kebathilan
Ketika kebathilan adalah kebenaran
Menutupi jiwamu yang mulai rapuh


8. Kalau Aku Mati


Kalau aku mati jangan sangsi
Karena hidup terus bernyanyi
Dan kau abadi terasing sendiri
Dihening sunyi mata hati

Angin dingin terasa menghembus
Mengembara mencari diriku

Malam ini langit menangis
Burung-burung malam berteriak
Kurasakan jiwaku kaku melebur jauh

Malam ini langit menangis
Burung-burung malam berteriak
Kurasakan jiwaku kaku melebur jauh

Diantara dunia gelap dan terang
Kuterbangun dilorong sunyi dan sepi
Sampai waktu aku berdiri
Untuk pulang kedalam ragaku

Kalau aku mati jangan sangsi
Karena hidup terus bernyanyi
Dan kau abadi terasing sendiri
Dihening sunyi mata hati

Sosok gelap telah menghampiri
Sorot mata tajam memandang

Malam ini langit menangis
Burung-burung malam berteriak
Kurasakan jiwaku kaku melebur jauh

Malam ini langit menangis
Burung-burung malam berteriak
Kurasakan jiwaku kaku melebur jauh

Selintas ku lihat jasadku
Membujur kaku terbuai mimpi

Kalau aku mati jangan sangsi
Karena hidup terus bernyanyi
Dan kau abadi terasing sendiri
Dihening sunyi mata hati


9. Penguasa Jiwamu


Aku adalah seorang iblis
Terlahir sebagai manusia
Hinggap didalam kehidupanmu
Hancurkan segala resah dan mimpimu

Kugenggam erat duniamu
Lukiskan hitam di hatimu
Gelapkan bayang yang hampa
Memaku benci di jiwamu

Aku adalah penguasa jiwamu
Menutup langit cahaya ruangmu
Aku penghancur kisah cintamu
Menghimpit hening relung sedihmu

Kubakar semua anganmu
Lenyapkan asa didirimu
Gelapkan bayang yang hampa
Memaku benci dijiwamu

Aku adalah penguasa jiwamu
Aku adalah penguasa jiwamu

Kugenggam erat duniamu
Lukiskan hitam di hatimu
Gelapkan bayang yang hampa
Memaku benci di jiwamu


10. Ketika Hari Tak Bermakna


Remuklah aku...terbenamlah aku
Tatkala amarah bergolak membungkus jiwa
Hilanglah aku dan terbakarlah aku
Ketika bisikanmu butakan hatiku

Siapakah aku...dimanakah aku
Tersentuh cermin bening menjadi saksiku
Terlukalah aku dan menangislah aku
Disaat mendung kelam menjadi tangisku

Hancurlah aku...terpuruklah aku
Ketika wajah iblis menutup mukaku
Jatuhlah aku dan leburlah aku
Saat kupijak arah sesat di jalanku

Dalam sunyi kuingat wajahmu
Terbayang derita menghampirimu

Ketika hari tak bermakna

Cahaya bulan butakan mataku
Kegelapan tutupi jiwaku
Hanyalah cahaya lorong kesunyian
Menyinari harapan yang hilang

Malaikatpun tertunduk lusuh
Mengantarkan jiwamu yang hampa
Ratap tangis yang tak pernah usai
Tak mengubah takdir menjadi nyata

Kutahu engkau takkan kembali
Walau jasadmu dihadapanku

Ketika hari tak bermakna

Cahaya bulan butakan mataku
Kegelapan tutupi jiwaku
Hanyalah cahaya lorong kesunyian
Menyinari harapan yang hilang

Malaikatpun tertunduk lusuh
Mengantarkan jiwamu yang hampa
Ratap tangis yang tak pernah usai
Tak mengubah takdir menjadi nyata

Menarilah oh awanku
Singkirkan mendung
Sinarilah oh matahari hari-hariku

Hingga kudapat berlari
Mencari bayangmu
Walau kutahu kau tlah pergi
Dalam hariku


11. Hancurnya Sang Kesombongan


Genderang perang telah dimulai
Dan takkan ada fajar tuk manusia
Berlayar ke tanah yang kekal
Dengan sisa-sisa kebencianmu
Takkan tersisa kehidupan
Yang ada tinggal kematian
Kau akan terus menanti
Keraguan dalam kegelapan

Gelisah terlihat diraut wajah
Saat bercak darah membeku
Terangmu telah sirna ditelan bumi
Karena sesat jiwa menjerat
Kau tak mengerti apa itu hidup
Hingga hancurkan sebuah harapan
Kaupun tak pahami apa itu cinta
Hingga hilangkan kebenaran

Dan kau melihat
Hancurnya kesombongan
Ditinggal mentari
Dan tak kembali

Dan kau melihat
Hancurnya mimpi-mimpi
Terlindas dustamu
Dikikis dosamu

Genderang perang telah dimulai
Dan takkan ada fajar tuk manusia
Berlayar ke tanah yang kekal
Dengan sisa-sisa kebencianmu
Takkan tersisa kehidupan
Yang ada tinggal kematian
Kau akan terus menanti
Keraguan dalam kegelapan

Biarlah dia pergi ke batas nista
Dikubur sesal dan pergilah jauh
Jangan kembali
Jangan kembali
Jangan kembali



Eko Dewo — Bass
Shule — Guitars
Papap — Guitars , Male Vox
Abet — Drums
Mala — Vocals (female)
Ragadipa — Violin , Keyboards

Thanks to sihanug for sending these lyrics.


Submits, comments, corrections are welcomed at webmaster@darklyrics.com


RESTLESS LYRICS

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ#
SUBMIT LYRICS LINKS METAL LYRICS - CURRENTLY 13 800+ ALBUMS FROM 4500+ BANDS
- Privacy Policy - Disclaimer - Contact Us -